Seiring perkembangan
zaman dan pesatnya kemajuan teknologi(IPTEK) di dunia maupun di Indonesia,
sebaiknya kita tidak hanya melihat manfaat yang diberikan, tetapi juga tidak
sedikit dampak negatif yang dapat ditimbulkan.Di era globalisasi ini bisa
terbilang semua serba gadget, contohnya laptop dan handphone, koneksi internet
dapat dengan mudah diakses dengan kedua gadget ini. Orang banyak mencari
handphone yang canggih, selain dapat digunakan untuk komunikasi, juga dapat
digunakan untuk koneksi internet(GPRS), seperti chatting, dll.Pemakaian
internet sangat mudah, cepat, dan cenderung dapat dijangkau oleh ‘semua umur’.
Orang yang tidak punya media tsb juga tidak jarang pergi ke rental/warnet.
Karena dapat dijangkau oleh ‘semua umur’ tetapi internet mencakup global, jadi
ada ‘hal-hal’ yang tidak pantas dilihat oleh anak di bawah umur, seperti
pornografi, karena akan ada dampak psikologis pada anak yang dikhawatirkan anak
akan matang sebelum waktunya. Oleh karena itu pemakaian internet pada anak di
bawah umur harus dengan pengawasan. Bukan hanya untuk anak-anak, tetapi remaja
pun harus terkontrol, karena remaja masih labil dan memiliki rasa ingin tahu
yang tinggi.selain itu, penggunaan internet secara adiktif juga dapat membuat
seseorang lupa waktu, kecenderungan susah berhenti dan akhirnya
kecanduan(Internet Addiction Disorder/IAD). Jika kita sudah sulit mengkontrol,
maka akan semakin banyak yang terabaikan. Contohnya: makan menjadi tidak
teratur, tidur tidak teratur, kelelahan fisik, kegagalan dalam mengatur waktu(individu
yang teradiktif mengatakan akan bermain game online sebentar), kegagalan
menyelesaikan tugas(untuk karyawan yang menggunakan internet tidak untuk
pekerjaannya), kegagalan pendidikan/pekerjaan(jika tidak digunakan sesuai
‘tempatnya’), serta gangguan psikologis. seorang psikiater dari New York
university, menemukan adanya gangguan kejiwaan pada individu yang teradiktif
internet, ia menyebutnya sebagai Truman Show Delusion, beberapa ahli lain
menyebutnya sebagai internet delusion. Perilaku ini seperti gangguan delusi
pada umumnya, individu seperti merasa dimatai-matai, Tentu internet akan
bermanfaat jika mampu meningkatkan kehidupan seseorang, dan sebaliknya menjadi
penyakit jika membuat kacau kehidupan orang tersebut beberapa hal keberadaan
Teknologi Informasi bisa menjadi suatu ilmu yang membantu dalam upaya
pengembangan ilmu dan pemaksimalan dalam aplikasi ilmu Psikologi. Seperti
dengan internet kita bisa mengakses langsung situs-situs psikologi dengan mudah
dan lebih cepat.Salah satu contohnya adalah e-psikologi.
E-Counseling merupakan
salah satu bentuk nyata aplikasi Teknologi Informasi dalam bidang Psikologi.
Internet menawarkan suatu proses psikoterapis yang menggunakan suatu media
komunikasi yang baru, dimana melalui media tersebut mereka dapat memberikan intervensi
psikoterapi. Itulah yang disebut dengan E-counseling atau e-mail counseling.
E-mail conseling merupakan pelayanan intervensi psikologi yang dilakukan melaui
Internet. Proses terapi terlebih dahulu dilakukan melaui media ini agar dapat
disusun rencana dalam melakukan intervensi psikologi
secara face-to-face yang akan dilakukan. Fungsi dari e-counseling
adalah untuk membantu terapis dalam mengumpulkan sejumlah data yang terkait
dengan kliennya, sebelum akhirnya terapis dan klien sepakat untuk bertemu secara
langsung untuk melakukan proses terapis selanjutnya. Dalam aplikasinya,
psikoterapi online menawarkan tantangan etika baru bagi mereka para terapis
yang tertarik untuk menggunakan media ini dalam memberikan pelayanan psikologi.
Perbedaan antara komunikasi berbasis teks interaktif dan komunikasiverbal
in-person menciptakan tantangan etika baru yang sebelumnya tidak di temui
dalam terapi face-to-face (secara langsung).
Bentuk lain dari
penerapan teknologi dalam psikologi adalah program SPSS. Program ini memang
dibuat untuk membantu berbagai bidang ilmu dalam mempermudah pengembangan ilmu
tersebut. Psikologi pun menggunakan aplikasi ini dalam membantu mengolah data.
Data yang bisa diaplikasikan dalam SPSS adalah data secara kuantitatif.
Aplikasi SPSS sangat membantu bidang psikologi ketika seseorang sedang
melakukan penelitian di bidang psikologi dengan metode kuantitatif. Dalam
penelitian jumleh subjek yang dibutuhkan tidaklah sedikit, karena untuk
memperoleh hasil yang akurat memerlukan cukup banyak subjek sebagai
respondennya. Disinilah peranan SPSS sangat dibutuhkan. Data yang telah
diperoleh untuk diolah bukanlah data yang sedikit dan sangat melebihi daya
tampung manusia. Jika pengolahan tersebut harus dilakukan secara manual, akan
terjadi kelelahan, hasil yang tidak akurat, dan akan sangat membuang energi
dalam pelaksanaanya. Dengan aplikasi SPSS lah berbagai masalah yang muncul jika
diolah secara manual dapat teratasi.
Kesimpulan:
E-Counseling merupakan salah satu bentuk nyata aplikasi Teknologi Informasi
dalam bidang Psikologi dan Internet
menawarkan suatu proses psikoterapis yang menggunakan suatu media komunikasi
yang dimana melalui media tersebut mereka dapat memberikan intervensi
psikoterapi Data yang bisa diaplikasikan dalam SPSS adalah data secara
kuantitatif. Aplikasi SPSS sangat membantu bidang psikologi ketika seseorang
sedang melakukan penelitian di bidang psikologi dengan metode kuantitatif.
Nama: Hilmi Saad Daro
Quthni
Kelas:2PA02
Npm:13511392
Simber: http://www.psikologizone.com/bentuk-kecanduan-komputer-dan-internet-
bagian-